flashvortex

Makanan Yang Tepat untuk Bayi

Setiap ibu pasti ingin memberikan nutrisi terbaik untuk anaknya. Berikut, makanan yang tepat untuk bayi menurut usia.
0 – 4 bulan: hanya cairan
Pada usia ini, satu-satunya makanan bayi adalah ASI atau susu formula. Jika karena hal tertentu, Anda harus memberikan susu formula pada bayi Anda, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan jenis formula yang difortifikasi zat besi. Untuk bayi yang tak bisa menerima susu sapi, tersedia formula dengan dasar kedelai. Minta saran dari dokter anak Anda.
Bayi baru lahir yang diberi ASI perlu diberi minum setiap 2 atau 3 jam, dengan masing-masing payudara selama 10 sampai 30 menit. Selama 2 minggu pertama, bayi harus dibangunkan untuk minum jika ia tidur lebih dari 3 jam. Sesudah itu, beri minum bayi anda sesuai permintaannya. Untuk mengetahui, apakah bayi anda mendapatkan kecukupan ASI, periksa popoknya. Paling sedikit bayi harus ganti popok 6 kali sehari.
Bayi yang mendapat susu formula harus diberi minum setiap kali ia lapar. Tapi karena susu formula perlu waktu lebih lama dicerna, kemungkinan bayi hanya ingin diberi minum 4 sampai 6 kali sehari. Bayi Anda harus minum 18 sampai 24 ons cairan setiap 24 jam pada bulan pertama, dan tambahkan sampai 32 ons cairan pada bulan ke-4.
Peringatan:
banyak orangtua yang memasukkan serealia ke dalam botol susu bayinya agar lebih kenyang dan tidur lebih nyenyak. Bayi yang makan serealia atau makanan padat lainnya sebelum usia 4 bulan lebih rentan terhadap alergi dan masalah berat badan.
4 – 6 bulan: mulai makanan padat
Bayi yang siap menerima makanan padat menunjukkan beberapa tanda perkembangan penting. Misalnya, dia bisa duduk dengan bantuan, menegakkan lehernya, dan menggerakkan kepalanya dari samping yang satu ke samping lainnya. Jika Anda melihat tanda-tanda ini, jangan tunda lagi. Pada usia 6 bulan, cadangan zat besi alamiah bayi Anda mulai habis dan dia perlu lebih banyak dari yang bisa diperolehnya dari susu.
Mulai dengan memberikan serealia beras karena yang paling jarang menimbulkan alergi. Campur satu sendok teh serealia dengan beberapa sendok makan susu formula atau ASI. Suapi bayi Anda dengan sendok kecil. Pada awalnya, bayi Anda mungkin hanya makan 1 atau 2 suap. Tingkatkan kekentalan serealia secara bertahap. Berikan 2 sampai 3 kali sehari. Tunggu sampai bayi Anda berusia 6 bulan untuk memperkenalkan serealia yang mengandung barley, wheat, atau oat. Dan teruskan memberi ASI atau susu formula.
Setiap kali memperkenalkan makanan baru pada bayi anda, tunggu paling sedikit 3 hari sebelum memperkenalkan makanan lainnya. Jika anak Anda alergi, Anda akan lebih mudah mengetahui apa penyebabnya. Diare, ruam, muntah dan rewel semua merupakan pertanda kemungkinan alergi.
6 – 8 bulan: tambahkan buah dan sayuran
Pada sekitar usia 6 bulan, bayi Anda harus mulai makan buah dan sayuran. Karena bayi secara alamiah lebih menyukai makanan manis, banyak ahli kesehatan anak yang menganjurkan perkenalkan sayuran dulu. Kalau tidak, kemungkinan bayi Anda akan terlalu terikat pada misalnya, pisang, dan menolak pea.
Buah dan sayuran kuning dan oranye lebih manis dibanding yang berwarna hijau, wortel, talas, dan labu cenderung paling disukai. Jika bayi Anda meludahkan bayam ketika pertama kali diberikan, coba berikan terus. Mulai dengan sayuran yang dihaluskan dan disaring. Lalu pada sayuran yang dihaluskan. Tingkatkan porsi secara bertahap. Mulai dari beberapa sendok teh sampai sekitar 2 sendok makan, 2 kali sehari.
Sesudah anak Anda mencoba berbagai jenis makanan, tambahkan buah. Mulai dari sedikit dulu dan tingkatkan sampai beberapa sendok makan, 2 kali sehari. Hindari memberikan makanan manis seperti puding. Ekstra lemak dan gula menambahkan kalori kosong dan bisa membuat bayi Anda tak suka buah.
Sesekali boleh berikan jus, tapi jangan menggunakannya sebagai pengganti buah sekalipun jus tersebut difortifikasi vitamin C. Tapi tetap kurang serat dan nutrien lainnya. Kandungan gulanya juga bisa mengganggu selera bayi Anda terhadap ASI atau susu formula, yang tetap merupakan makanan terpenting untuknya. Jus jeruk terlalu asam bagi kebanyakan bayi. Sebagian orangtua juga menemukan jus apel dan pir tak bisa dicerna dan kemungkinan menyebabkan diare.
Di atas usia ini, selain ASI dan formula, biasanya bayi mulai mendapat bubur halus dengan campuran kaldu daging dan sayuran yang dihancurkan.
(Sumber: Tabloid Aura)